Asal-Usul Batu Mani Gajah - Peristiwa Mani Gajah diawali dari Sumatra Selatan, yang pasti di Anak Suku Dalam (Kubu). Suku Anak Dalam yaitu sekelompok orang rimba yang sebagai suku bangsa minoritas yang tinggal dalam satu lokasi dengan habitat hewan yakni gajah.
Habitat atau sekelompok gajah itu cuma ada seekor gajah jantan benar-benar besar yang disebut yaitu Raja Gajah.
Raja gajah itu menguasai dimaksud oleh Suku Anak Dalam menjadi Gajah Tunggal. Di sebut Gajah Tunggal dikarenakan Raja Gajah itu relatif lebih senang berdiam diri (perorangan) daripada bergerombol dengan habitat gajah-gajah yang lain.
Di balik perbuatannya yang individualisme itu, bak seseorang pemimpin yang punya karisma serta kewibawaan yang cukup tinggi. Rajah Gajah cukup disegani oleh gajah-gajah betina. Pada waktu periode perkawinan gajah tiba, yang pasti pada bln. purnama. Banyak gajah betina mendekati Raja Gajah buat melaksanakan sistem perkawinan.
Sepanjang sistem perkawinan berlangsung, bak cara-cara perkawinan manusia. Gajah-gajah betina itu memposisikan tubuhnya dengan tempat terlentang layaknya waktu sepasang manusia lagi tengah bersenggama.
Dari perbuatannya yang relatif individualisme serta bagaimana keanehannya waktu melaksanakan sistem perkawinan dengan gajah-gajah betina tersebutlah yang konon jadi daya tarik oleh Suku Anak Dalam.
Menurut ketua Suku Anak Dalam, sistem perkawinan gajah itu sebagai sistem ritual yang benar-benar sakral. Konon diambil dari narasi yang di dapatkan ketua suku, Gajah Tunggal dapat pilih salah satunya dari banyak gajah betina buat selanjutnya dikawininya. Serta, selesai sistem perkawinan itu tuntas sisa-sisa sperma atau mani yang berceceran jatuh di tanah selekasnya dikuburkan dalam tanah.
Sistem pengintaian yang dijalankan oleh Suku Anak Dalam bukan cuma hanya melihat sistem perkawinan Raja Gajah dengan banyak gajah betina.
Mereka berniat memberikannya isyarat teristimewa di mana Raja Gajah menguburkan sisa-sisa sperma atau mani yang berceceran.
Arah diberikannya isyarat teristimewa pada tempat di mana Raja Gajah menguburkan sperma atau mani yang berceceran itu sekedar hanya pengingat semata.
Berasal dari ketidaksengajaan penggalian pada tempat dikuburkannya sperma atau mani gajah yang dijalankan oleh Suku Anak Dalam, diketahuilah gumpalan sama dengan batu kristal putih keruh atau kekuningan dengan tingkat kekerasan bervariatif.
Ditemukannya bongkahan batu sama dengan kristal pada tempat dikuburkannya sperma atau mani gajah tersebutlah yang memulai penggalian-penggalian beberapa tempat yang lain.
Lamanya saat sperma atau mani gajah terpendam didalam tanah, jadi kekerasan sperma atau mani gajah yang udah mengkristal itu semakin tambah keras seakan-akan serupa batu dengan ciri-khas sendiri (tdk seperti batu sungai).
Berkembang dari cerita-cerita yang diekspos oleh Suku Anak Dalam yang kadang waktu konon di anggap mitos tersebutlah yang memulai perjalanan peristiwa atau asal mula Batu Mani Gajah. Menurut banyak pakar spiritual, mani gajah yang udah mengkristal itu punya kekuatan spiritual yang cukup kuat.
Banyak pakar spiritual yang menafsirkan bahwa Batu Mani Gajah punya daya pengasihan yang cukup tinggi.
Menjadi manusia yang udah diberkahi akal serta pikiran, apabila dikaji dengan cara logika yang mendalam, prilaku gajah benar-benar layak kita menjadikan contoh.
Banyak pakar spiritual lantas memberi saran agar manusia sanggup mengimplementasikan prilaku gajah pada kehidupan sesehari. Hal tersebut berlandaskan rasa dedikasi yang benar-benar tinggi yang dipunyai oleh golongan gajah.
Gajah sebagai hewan yang hidup dalam kawanan yang terpimpin dengan baik, penuh kesetiakawanan serta tenggang rasa dan sama-sama menghormati kedua-duanya. Gajah di kenal juga punya ingatan yang benar-benar tajam serta perasaan buat membuat perlindungan anak dan pasangannya.
Pertalian pada gajah dengan tempat atau media pengasihan sama seperti yang lagi tengah dikaji, gajah juga sebagai binatang yang berpikiran ritual perkawinannya menjadi suatu hal yang benar-benar sakral.
Asumsi itu juga mengacu pada perangai gajah yang dapat emosi apabila mengerti ritual perkawinannya di lihat atau dicermati oleh makhluk yang lain (manusia).
Dipicu beberapa hal yang saya jabarkan diatasa, tersebut penyebabnya banyak orang-orang mengidamkan Batu Mani Gajah.
Batu Mani Gajah udah di percayai dapat fungsi atau barokahnya dalam memikat lawan tipe mau pun menjadi tempat pengasihan buat menenteramkan kehidupan rumah tangga serta mengharmoniskan pertalian suami istri.
Waktu ini benar-benar sukar mendapatkan Batu Mani Gajah asli. Dengan kelangkaan Batu Mani Gajah, jadi ada kewajaran seandainya Batu Mani Gajah yaitu tempat pengasihan yang paling diburu oleh ahli supranatural.
Yakinkan Anda membaca banyak info serta mencari penjual Mani Gajah yang udah bisa di buktikan jual Mani Gajah Asli.